Jumat, 29 Oktober 2010

PEMBUATAN SABUN MANDI (PRAKTIKUM KIMIA)

Bagi yang suka dengan Praktikum kimia, disini ada cara pembuatan sabun mandi
Alat-alat yang dibutuhkan
(1) 2 gelas kimia ukuran 200ml (2) 1 gelas kimia uluran 100ml (3) gelas ukur ukuran 10ml
(4) 1 set lampu spiritus (5) corong (6) kertas saring (7) cetakan / cawan petri

Bahan kimia yang dibutuh kan
(1) etanol (alkohol) 9.0 ml (2) minyak goreng 7.0 g (3) garam dapur (NaCl) 30g
(4) natorium hidrokisida (NaOH) 1.3g (5) aquades (H2O) 119 ml

【Cara kerja】
(1) Masukkan aquades 100ml ke dalam beker kimia ukuran 200ml.Lalu,tambahkan garam dapur (NaCl) 30 g . ( membuat larutan garam dapur.) (gambar 2)
(2) Masukkan natorium hidrokisida 1.3 g , aquades 4 ml dan etanol (alkohol) 9 ml ke dalam gelas kimia ukuran 100 ml .Campurkan.
(3) Masukkan minyak goreng ke dalam gelas kimia ukuran 100ml dan tambahkan (2) .
(4) Panaskan (3) sambil diaduk.(gambar 3)
(5) Tmbahkan 15 ml aquades sambil tetap dipanaskan selama 10menit.
Hati-hati, kadang-kadang terjadi ledakan !!
(6) Matikan api.
(7) (5) ditambahkan ke dalam larutan garam dapur yang telah disiapkan (1).(gambar 4)
(8) Perhatikan,bahwa larutan akan terpisah menjadi 2 bagian.Bagian atas akan menjadi sabun.(gambar 5)
(9) Ambil bagian atas(sabun) dan masukkan ke dalam cetakan atau letakkan di cawan petri.(gambar 6)
(10) Diamkan salam 1-2 minggu agar menjadi sabun yang lebih padat.

Kamis, 28 Oktober 2010

Quisioner Penilaian Adiwiyata untuk indikator Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Salah satu indikator didalam penilaian Adiwiyata adalah Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan. Dibawah ini adalah Quisioner yang harus dijawab dan diterangkan oleh sekolah yang mengikuti Program Adiwiyata pada bidang kurikulum.
1. Apakah ada upaya pengembangan model pembelajaran LH?
a. Belum ada
b. Ada
jika ada:
a. terintegrasi atau monolitik
b. terintegrasi dan monolitik
2. (i) Apakah ada upaya penambahan materi Pendidikan LH berdasarkan persoalan LH yang ada di masyarakat sekitar (isu lokal)
a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. 1-3 isu LH lokal
b. > 3 isu LH lokal
3. Apakah ada pengembangan metode pembelajaran materi pendidikan Lingkungan Hidup?
a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. 1-3 metode pembelajaran
b. > 3 metode pembelajaran
4. Apakah ada pemanfaatan sumber belajar lain tentang LH
(i) a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. media elektronik
b. media cetak
c. nara sumber dari luar sekolah
d. lingkungan hidup sekitar
5. Apakah ada kegiatan kurikuler sekolah yang menghasilkan karya/aksi nyata dalam hal mengimplementasikan hasil pembelajaran yang bertema LH dalam 3 tahun terakhir?
a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. 1-5 jenis kegiatan
b. > 5 jenis kegiatan
6. Apakah ada pengembangan materi PLH dengan isu global dalam 3 tahun terakhir?
a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. 1-3 topik bahan ajar
b. > 3 topik bahan ajar

Senin, 25 Oktober 2010

CARA MEMBUAT LUBANG RESAPAN BIOPORI


UNTUK MENGATASI GENANGAN AIR, BANJIR DAN MASALAH SAMPAH SERTA KETERSEDIAAN AIR TANAH
1. Cari lokasi yang sangat tepat untuk membuat lubang resapan Biopori (LRB), yaitu pada daerah air hujan yang mengalir atau yang sering terjadi genangan air, seperti taman, halaman parkir, jalan aspal yangmenggenang, dan sebagainya.
2. Tanah yang akan dilubangi kalau ada pengerasnya seperti aspal atau semen maka harus dilubangi menggunakan linggis sampai menyentuh tanah.
3. Letakkan mata bor tegak lurus dengan tanah untuk memulai pengeboran.
4. Lubangi tanah dengan bor Biopori (bor biopori adalah bor untuk tanah mineral), dengan menekan bor kekanan hingga bor masuk kedalam tanah.
5. Untuk memudahkan dalam pengeboran, lakukan penyiraman dengan air selama pengeboran.
6. Setiap kurang lebih 15 cm atau sedalam mata bor harus berhenti, tarik mata bor sambil tetap diputar kearah kanan, untuk membersihkan tanah yang berada didalam mata bor.
7. Bersikan tanah dari dalam mata bor dengan pisau atau dengan alat lain.
dimulai dengan menekan tanah dari sisi dalam mata bor,sehingga tanah mudah untuk di
lepaskan.

8. Lakukan terus menerus proses pelubangan tanah berulang – ulang hingga mencapai kedalaman kurang lebih 100 cm.
9. Apabila tanah berbatu atau berkerikil, sehingga terhabatnya pengeboran, maka
pengeboran dapat dihentikan hingga kedalaman yang dapat diembus
oleh mata bor saja, walaupun hanya mencapai tidak sampai 100 cm.
10. Untuk menghindari longsor masukan paralon ( pipa PVC ) seukuran lubang
( 3-4 dim ) dengan panjang 15 – 40 cm.
11. Disekeliling mulut lobang agar tidak mengganggu pengguna jalan,
tambahkan penyemenan dan tutup lubang dengan jaring
atau penutup paralon.
12. Yang terakhir isilah lobang tersebut dengan sampah ruamah tangga yang organik ( sisa sayur-sayuran, sisa makanan dan sebagainya ) sampai penuh.