Kamis, 19 Januari 2012

Sekolah Sobat Bumi Champion Siap Tularkan Sekolah Hijau

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 SD, SMP, SMA ditetapkan sebagai Sekolah Sobat Bumi (SSB) Champion, yang didukung Pertamina Foundation.
Sekolah-sekolah hijau ini selanjutnya mendapatkan pendampingan untuk melaksanakan empat proyek, di bidang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Selain itu, sekolah ini juga diwajibkan membina 10 sekolah lainnya, untuk dipromosikan menjadi calon penerima Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Ketua Dewan Juri Seleksi, Sasmita Nugroho, di Jakarta, Senin (16/1/2012), mengatakan, sekolah Adiwiyata yang ikut program SSB ini dipilih dari 25 peserta yang telah melakukan presentasi proposal pada pekan lalu.
"Kami sulit menentukan, karena bermutu semua. Tapi, tentu tetap ada yang terbaik. Itu yang kita pilih. Komitmen untuk berbagi dan mengajarkan pada sekolah lain juga menjadi pertimbangan penting," kata Sasmita.
Dengan ditetapkannya 17 sekolah Adiwiyata menjadi SSB Champion, ungkap Sasmita, akan muncul sekolah lain yang berbudaya lingkungan.
Apalagi, keempat proyek yang dijalankan di sekolah yakni energi terbarukan, tabung pohon/keanekaragaman hayati, pengelolaan limbah dan transportasi ramah lingkungan, merupakan hal-hal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan warga sekolah.
Sekolah Adiwiyata penyandang gelar SSB Champion dari Pertamina Fondation untuk jenjang SD adalah SD Banjar Jati 9 Bogor; SD Citra Alam, Ciganjur Jakarta; SDN Benhil Jakarta Pusat; SDN 5 Bukit Raya, Riau; SDN 4 Metro Timur, Lampung; SDN Ungaran I, Yogyakarta; dan SDN 3, Balikpapan Kaltim.
Di kolompok SMP adalah SMPN 1, Balikpapan Kaltim; SMPN 1 Kedamean Gresik, Jawa Timur; SMPN 7, Bandung Jabar; SMPN 4 Mendoyo, Bali; SMPN 10, Sukabumi Jabar.
Adapun elompok SMA diraih oleh SMAN 2 Probolinggo Jatim; SMKN 1 Probolinggo Jatim; SMKN3 Sukabumi Jabar; SMAN 10 Malang Jatim; SMAN 5 Denpasar Bali.
Murti Siswanti, Kepala SDN 4 Metro Timur, Lampung, merasa bangga menjadi salah satu penerima anugerah SSB Champion Pertamina Foundation.
Selain lebih bisa mengembangkan budaya lingkungan di sekolahnya, program SSB ini juga menjadi jembatan untuk mentransfer pembiasaan ramah lingkungan melalui pembinaan di sekolah-sekolah lain, agar berbudaya lingkungan.
"Secara sumber daya manusia, kami siap untuk membimbing sekolah lain karena melibatkan semua pihak. Sosialisasi juga kami lakukan dari pemda sampai orang tua murid," ujar Murti.