Minggu, 04 Januari 2009

JAHAT, JAHAT, ISRAEL JAHAT...

" ...Jahat, jahat, Israel jahat...." Kudengar berkali-kali anakku yang sulung menggerutu sambil menonton berita dilayar kaca. setelah aku dekati ternyata anakku yang baru duduk di SD (Sekolah Dasar) Kelas 3 sedang menyaksikan kebrutalan Bangsa(T) israel yang membombardir didaerah Jalur Gaza Palestina. Segera aku menenangkan hatinya yang gusar bahkan matanya sudah berkaca-kaca. Kucoba ajak bicara, ada apa koq menggerutu begitu ? Dengan suara agak keras dia menjawab "...itu lihat Ba, anak-anak kecil itu mati ditembaki sama israel, Aku ingin membalas Ba, ingin membalas Ba..." Aku agak kaget dengan pernyataannya itu, jangan-jangan anakku mulai ada benih-benih semangat untuk jihad..(he..he..) Segera aku jelaskan bahwa Israel mulai dari dulu seperti itu bahkan sudah diNas-kan didalam Alqur'an. Segera dia berlari mencari Alqur'an terjemahan dan tanya disurat apa? aku jawab baca disurat Al-Baqoroh...
Memang kalau kita lihat dan baca dimedia-media akhir-akhir ini Israel memang sangat kurang ajar. Situasi di Gaza makin buruk. Israel menembakkan peluru-peluru ke sebuah masjid di Beit Lahiya yang dituduh menjadi pos komando dan pangkalan serangan Hamas.
Sedikitnya 11 warga sipil, termasuk sejumlah anak, tewas dan 50 orang luka-luka, kata pejabat Hamas dan medis. Serangan Isarel itu telah membuat korban tewas Palestina menjadi 489 orang, dengan sekitar 2.050 orang terluka, dalam pertumpahan darah berlarut-larut terburuk dalam beberapa dasawarsa konflik antara Israel dan Palestina.
Kelompok bantuan kemanusiaan menyatakan suplai makanan dan bahan bakar makin berkurang. Rumah-rumah sakit melaporkan kekurangan makanan, bahkan yang paling mendasar. Mereka menyatakan tidak memiliki kapasitas lagi untuk mengatasi bertambahnya jumlah korban tewas.
Permintaan bantuan dari Gaza itu diabaikan Menlu Israel Tzipi Livni. Menteri perempuan tersebut membantah adanya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Karena itu, tidak perlu ada gencatan senjata kemanusiaan.Setelah bertemu Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Livni menolak imbauan Prancis untuk memberlakukan 48 jam gencatan senjata agar bantuan kemanusiaan bisa masuk. ''Israel telah memasok bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, bahkan makin meningkat hingga hari ini,'' tegasnya.
Deplu Israel menyatakan, sejak awal operasi militer Israel, 335 truk berisi bantuan kemanusiaan sudah dikirim ke Gaza.Namun, menurut Karen Abu Zayed, komisaris Bantuan PBB (UNRWA) di Gaza, selama delapan tahun dirinya bertugas, tidak pernah terjadi kekurangan bantuan yang sangat akut seperti sekarang. ''Saya memohon dan sedih saat melihat penderitaan di sekeliling saya,'' katanya.Hasan Khalaf, asisten wakil menteri kesehatan Gaza, menggambarkan situasi di Gaza sebagai pembantaian Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar