Jumat, 29 Oktober 2010

PEMBUATAN SABUN MANDI (PRAKTIKUM KIMIA)

Bagi yang suka dengan Praktikum kimia, disini ada cara pembuatan sabun mandi
Alat-alat yang dibutuhkan
(1) 2 gelas kimia ukuran 200ml (2) 1 gelas kimia uluran 100ml (3) gelas ukur ukuran 10ml
(4) 1 set lampu spiritus (5) corong (6) kertas saring (7) cetakan / cawan petri

Bahan kimia yang dibutuh kan
(1) etanol (alkohol) 9.0 ml (2) minyak goreng 7.0 g (3) garam dapur (NaCl) 30g
(4) natorium hidrokisida (NaOH) 1.3g (5) aquades (H2O) 119 ml

【Cara kerja】
(1) Masukkan aquades 100ml ke dalam beker kimia ukuran 200ml.Lalu,tambahkan garam dapur (NaCl) 30 g . ( membuat larutan garam dapur.) (gambar 2)
(2) Masukkan natorium hidrokisida 1.3 g , aquades 4 ml dan etanol (alkohol) 9 ml ke dalam gelas kimia ukuran 100 ml .Campurkan.
(3) Masukkan minyak goreng ke dalam gelas kimia ukuran 100ml dan tambahkan (2) .
(4) Panaskan (3) sambil diaduk.(gambar 3)
(5) Tmbahkan 15 ml aquades sambil tetap dipanaskan selama 10menit.
Hati-hati, kadang-kadang terjadi ledakan !!
(6) Matikan api.
(7) (5) ditambahkan ke dalam larutan garam dapur yang telah disiapkan (1).(gambar 4)
(8) Perhatikan,bahwa larutan akan terpisah menjadi 2 bagian.Bagian atas akan menjadi sabun.(gambar 5)
(9) Ambil bagian atas(sabun) dan masukkan ke dalam cetakan atau letakkan di cawan petri.(gambar 6)
(10) Diamkan salam 1-2 minggu agar menjadi sabun yang lebih padat.

Kamis, 28 Oktober 2010

Quisioner Penilaian Adiwiyata untuk indikator Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Salah satu indikator didalam penilaian Adiwiyata adalah Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan. Dibawah ini adalah Quisioner yang harus dijawab dan diterangkan oleh sekolah yang mengikuti Program Adiwiyata pada bidang kurikulum.
1. Apakah ada upaya pengembangan model pembelajaran LH?
a. Belum ada
b. Ada
jika ada:
a. terintegrasi atau monolitik
b. terintegrasi dan monolitik
2. (i) Apakah ada upaya penambahan materi Pendidikan LH berdasarkan persoalan LH yang ada di masyarakat sekitar (isu lokal)
a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. 1-3 isu LH lokal
b. > 3 isu LH lokal
3. Apakah ada pengembangan metode pembelajaran materi pendidikan Lingkungan Hidup?
a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. 1-3 metode pembelajaran
b. > 3 metode pembelajaran
4. Apakah ada pemanfaatan sumber belajar lain tentang LH
(i) a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. media elektronik
b. media cetak
c. nara sumber dari luar sekolah
d. lingkungan hidup sekitar
5. Apakah ada kegiatan kurikuler sekolah yang menghasilkan karya/aksi nyata dalam hal mengimplementasikan hasil pembelajaran yang bertema LH dalam 3 tahun terakhir?
a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. 1-5 jenis kegiatan
b. > 5 jenis kegiatan
6. Apakah ada pengembangan materi PLH dengan isu global dalam 3 tahun terakhir?
a. Belum ada
b. Ada
(ii) jika ada:
a. 1-3 topik bahan ajar
b. > 3 topik bahan ajar

Senin, 25 Oktober 2010

CARA MEMBUAT LUBANG RESAPAN BIOPORI


UNTUK MENGATASI GENANGAN AIR, BANJIR DAN MASALAH SAMPAH SERTA KETERSEDIAAN AIR TANAH
1. Cari lokasi yang sangat tepat untuk membuat lubang resapan Biopori (LRB), yaitu pada daerah air hujan yang mengalir atau yang sering terjadi genangan air, seperti taman, halaman parkir, jalan aspal yangmenggenang, dan sebagainya.
2. Tanah yang akan dilubangi kalau ada pengerasnya seperti aspal atau semen maka harus dilubangi menggunakan linggis sampai menyentuh tanah.
3. Letakkan mata bor tegak lurus dengan tanah untuk memulai pengeboran.
4. Lubangi tanah dengan bor Biopori (bor biopori adalah bor untuk tanah mineral), dengan menekan bor kekanan hingga bor masuk kedalam tanah.
5. Untuk memudahkan dalam pengeboran, lakukan penyiraman dengan air selama pengeboran.
6. Setiap kurang lebih 15 cm atau sedalam mata bor harus berhenti, tarik mata bor sambil tetap diputar kearah kanan, untuk membersihkan tanah yang berada didalam mata bor.
7. Bersikan tanah dari dalam mata bor dengan pisau atau dengan alat lain.
dimulai dengan menekan tanah dari sisi dalam mata bor,sehingga tanah mudah untuk di
lepaskan.

8. Lakukan terus menerus proses pelubangan tanah berulang – ulang hingga mencapai kedalaman kurang lebih 100 cm.
9. Apabila tanah berbatu atau berkerikil, sehingga terhabatnya pengeboran, maka
pengeboran dapat dihentikan hingga kedalaman yang dapat diembus
oleh mata bor saja, walaupun hanya mencapai tidak sampai 100 cm.
10. Untuk menghindari longsor masukan paralon ( pipa PVC ) seukuran lubang
( 3-4 dim ) dengan panjang 15 – 40 cm.
11. Disekeliling mulut lobang agar tidak mengganggu pengguna jalan,
tambahkan penyemenan dan tutup lubang dengan jaring
atau penutup paralon.
12. Yang terakhir isilah lobang tersebut dengan sampah ruamah tangga yang organik ( sisa sayur-sayuran, sisa makanan dan sebagainya ) sampai penuh.

Kamis, 30 September 2010

LEDAKAN ETANOL ( Demonstrasi Kimia )

Bagi Penggemar Kimia, Anda bisa mencoba Bom Etanol yang bisa dipastikan tidak berbahaya. Pada percobaan ini kita akan mengetahui salah satu contoh reaksi yang berlangsung cepat.
Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yang berlangsung lambat.Reaksi pembakaran merupakan contoh reaksi cepat dan perkaratan salah satu contoh reaksi lambat. Sedangkan ledakan Etanol ini termasuk reaksi cepat.
Rumus : C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
*alat-alat dan bahan kimia
(1) etanol96% (2)pipet (3)korek api (4)gelas plastik (5)kaleng
*Cara kerja
(1) Siapkan kaleng (Limbah minuman) dalam keadaan terbuka tutupnya.
(2) Buatlah lubang berdiameter 5 mm dan berjarak 2cm dari dasar kaleng.
(3) Masukan 4 atau 5 tetes etanol ke dalam kaleng.Lalu gelindingkan.
(4) Tutup mulut kaleng dengan gelas plastik.
(5) Nyalakan korek api dan dekatkan pada lubang.
Jangan dekatkan muka pada mulut kaleng.
(7) Gelas plastik terbang!!
SELAMAT MENCOBA....

Rabu, 29 September 2010

KERANGKA PROGRAM ADIWIYATA

Bagi Sekolah yang ingin melaksanakan Program ADIWIYATA di sini akan dijelaskan Kerangka Program ADIWIYATA yang terbagi menjadi 4 program pengembangan, yaitu :
a. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
• Melaksanakan Filosofi Sekolah
• Mensosialisasikan Visi dan Misi Sekolah
• Melakukan sosialisasi ke warga sekolah
• Mengembangkan model pembelajaran materi lingkungan hidup
• Meningkatkan kapasitas SDM di bidang PLH
• Menghemat sumber daya alam
• Mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat
• Mengalokasikan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup
• Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman
• Mendorong terwujudnya sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
• Mengembangkan model – model pembelajaran tentang lingkungan yang bervariatif
• Menggali dan mengembangkan materi serta persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar
• Mengajak siswa peduli dan sadar lingkungan
• Mengembangkan metode belajar dan studi lapangan berbasis lingkungan dan budaya
• Membuat kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesadaran siswa terhadap berbagai persoalan lingkungan.
• Mengimplementasikan materi pembelajaran ke dalam dunia nyata (PKL)

c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
• Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler dibidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah
• Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar sekolah
• Mengembangkan kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan PLH di sekolah
• Bekerjasama dengan pihak Pemda dan lembaga lain yang terkait


d. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah
• Mengembangkan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk kegiatan PLH
• Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan diluar kawasan sekolah.
• Menghemat energi
• Menghemat air
• Menghemat alat tulis
• Meningkatkan kualitas pelayanan makanan sehat
• Lingkungan Sekolah sebagai wahana pengenalan keanekaragaman SDAH
• Mengembangkan sistem pengelolaan sampah
• Memanfaatkan sampah menjadi media pembelajaran
• Mengembangkan model transportasi sekolah yang ramah lingkungan

Senin, 19 Juli 2010

APA SIH ADIWIYATA ITU ??


Walaupun da banyak sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata, namun masih banyak pula diantara kita yang berkecimpung didunia pendidikan tidak tahu persis apa Adiwiyata itu..
Disini akan dijelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan Adiwiyata.
ADIWIYATA adalah Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada pembangunan berkelanjutan.menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran & penyadaran warga sekolah (guru, murid & pekerja lainnya), sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan
INDIKATOR PROGRAM ADIWIYATA
Pengembangan kebijakan sekolah
Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan
Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif
Pengembangan dan atau Pengelolaan sarana pendukung sekolah
PROGRAM ADIWIYATA
a. Membentuk Tim Adiwiyata Sekolah (Guru), yang bertugas melakukan koordinasi pelaksanaan pembentukan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
b. Mengirim beberapa guru untuk mengikuti pelatihan PLH atau seminar tentang lingkungan dan melakukan studi banding ke sekolah lain sebagai penambah wawasan
c. Membentuk Tim Adiwiyata Siswa yang terdiri dari perwakilan tiap kelas
d. Membentuk taman sekolah dan taman kelas, supaya tercipta lingkung an belajar yang kondusif bagi proses pembelajaran
e. Mengajak siswa melakukan gerakan pembuatan kawasan hutan Mangrove sebagai wujud kepedulian sebagai penduduk yang hidup di daerah pantai utara pulau Jawa serta sebagai pembelajaran pada konsep upaya tindakan pencegahan kerusakan (konservasi lahan) daerah di pesisir pantai.
f. Mengikutsertakan siswa dalam berbagai kegiatan penghijauan sebagai upaya pemupukan rasa cinta dan ikut bertanggungjawab terhadap kondisi di sekitar mereka.
g. Melakukan penghematan di berbagai kegiatan, misalnya penggunaan bahan praktikum, air, listrik dan ATK
h. Melakukan implementasi materi PLH ke dalam kehidupan siswa sehari-hari di lingkungan sekitar
i. Menyusun program sosialisasi yang berkesinambungan supaya pembentukan karakter peduli lingkungan cepat terwujud
j. Mengajak masyarakat sekitar sekolah untuk ikut berperan serta menjaga program dan kondisi lingkungan sekolah
k. Menemukan metode-metode pengembangan PLH dengan menyusun tim motivator di kelas
l. Merencanakan pembelajaran PLH secara monolitik melalui KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
m. dll....

Minggu, 04 Juli 2010

NASIB FATWA ROKOK HARAM DI ARENA MUKTAMAR MUHAMMADIYAH

Sejumlah Elite Jadi Ahli Isap di Belakang Panggung

Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan fatwa rokok haram. Bagaimana kabar ahli isap di arena muktamar?

RUANG kaca di belakang panggung VIP Stadion Mandala Krida, Jogja, tidak didesain untuk smoking area. Ruangan yang memanjang berukuran sekitar 3 x 10 meter itu digunakan untuk meletakkan belasan mesin (outdoor) pendingin ruangan.

Tapi, di area tersebut, terlihat sejumlah muktamirin yang merokok. Bahkan, ada petinggi PP Muhammadiyah yang memanfaatkan ruangan itu untuk menarik isapan rokoknya panjang-panjang.

Mereka terkesan sungkan merokok di depan orang. Ada juga kesan dilakukan secara sembunyi. Maklum, jauh hari sebelum muktamar ditabuh, panitia penyelenggara mengeluarkan pernyataan bahwa area muktamar steril dari asap rokok. Statemen tersebut terkait dengan fatwa salah satu majelisnya bahwa rokok nyata-nyata haram.

Fatwa itu tidak membuat api rokok mati. Tak hanya di belakang panggung, di beberapa sudut tempat berlangsungnya tiga muktamar (Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah) masih ada asap ngebul.

Jawa Pos sempat menyaksikan sendiri sejumlah tokoh penting yang menjadi ahli isap di ruang belakang panggung VIP stadion. Di antaranya, Ketua PP Muhammadiyah Abdul Malik Fadjar. Ketua Umum Panitia Penerima Herry Zudianto malah menghabiskan batang rokok lebih banyak. ''Ah, itu (fatwa rokok haram, Red) gara-gara Bloomberg Initiative,'' ujar Malik.

Mantan menteri kabinet dua periode (menteri agama dan menteri pendidikan nasional) itu berkeberatan atas gelontoran dana USD 4.195.442 (sekitar Rp 39 miliar) untuk mendukung gerakan antirokok di Indonesia.
Sebab, salah satu institusi yang disebut-sebut menerima dana itu adalah Muhammadiyah. Ormas Islam terbesar tersebut dikabarkan menerima jatah Rp 3,6 miliar. Menurut Malik, fatwa larangan merokok lebih pada pesanan yang bakal menguntungkan pihak tertentu.

Lantaran terkait kepentingan bisnis, ungkap Malik, kampanye antirokok diembuskan. Padahal, akibat fatwa itu, citra Muhammadiyah di mata mayoritas masyarakat bisa tercoreng. ''Apa nggak dipikir bakal merugikan petani tembakau?'' tegasnya.

Dia lantas mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak memperpanjang masalah tersebut. Pihaknya malah sudah mengembalikan dana itu kepada pemberinya. ''Seratus persen sudah dikembalikan,'' ucap Malik.

Kendati tidak sedikit kalangan yang menilai mudarat (kerugian, Red) rokok lebih banyak, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu lebih sreg jika hukum merokok adalah mubah. Hal tersebut merujuk pada fatwa MTT yang dikeluarkan pada 2005.

Sementara itu, Herry Zudianto sepakat fatwa haram rokok hingga kini belum dapat diterima. ''Saya menganggap rokok itu makruh saja,'' tuturnya. Dalam acara pembukaan itu, dia terlihat paling sibuk. Apalagi, ratusan ribu penggembira muktamar mendesak agar diizinkan masuk ke stadion.

Dengan kapasitas penonton tidak lebih dari 30 ribu, suasana di luar stadion sampai berjubel. Bahkan, salah satu pintu masuk sebelah selatan sampai jebol. ''Ini (merokok, Red) agar nggak panik,'' ujar Herry. Walau begitu, wali kota Jogjakarta tersebut mengembalikan fatwa itu kepada masing-masing orang karena memang merupakan hak pribadi.

Di sisi lain, ketua Otorita Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Husni Amriyanto telah lama mengambil kebijakan pelarangan rokok di wilayah kampus. Apalagi, kampusnya ditempati sejumlah acara penting muktamar. ''Kami sudah menyosialisasikan kepada peserta dan seluruh pendukung acara muktamar agar tidak merokok di kawasan pendidikan,'' ungkapnya.

Soal haram tidaknya rokok juga dikomentari Din Syamsuddin, ketua umum PP Muhammadiyah. Menurut ida, fatwa haram rokok itu bukan keputusan final organisasi. Walau fatwa haram rokok sudah dikeluarkan, hal itu sudah lama dibahas. Namun, dia juga menepis pernyataan Malik bahwa fatwa tersebut merupakan pesanan. (Sumber: Jawa Pos, 4 juli 2010)

Minggu, 13 Juni 2010

KIRAP ADIPURA DAN ADIWIYATA MANDIRI SMADA PROBOLINGGO


Kebanggan meraih Adipura, Adiwiyata mandiri, adiwiyata dan kalpataru dirasakan warga Probolinggo terutama SMA Negeri 2 Probolinggo. Kemarin di Kota Probolinggo dilaksanakan kirab untuk memamerkan piala hasil prestasi lingkungan itu.

"Alhamdulillah sudah keempat kalinya. Kota Probolinggo berada di peringkat ketiga untuk kategori kota sedang. Semoga dengan semangat kebersamaan tahun depan bisa meraih Adipura peringkat pertama," tegas Buchori disambut tepuk tangan dan masyarakat yang memadati jalanan di depan kantor Wali Kota Jl Panglima Sudirman.

Banyak pihak yang terlibat dalam kirab piala Adipura pada Sabtu (12/6) sore kemarin. Wali Kota Buchori dan istrinya Rukmini Buchori berada di atas mobil Strada bernopol N 8000 SE. Di atas mobil itu terdapat piala Adipura yang menjadi kebanggaan.

Di belakang mobil pembawa Adipura ada piala Adiwiyata Mandiri dari SMADA probolinggo dan adiwiyata dari masing-masing sekolah juga Kalpataru yang diraih Endang Sulistyowati mantan Guru SMADA Prob. Disusul sejumlah komunitas bersepeda seperti Kosela dan Zoek Blosoek, mobil Wawali Bandyk Soetrisno dan muspida, termasuk siswa dan siswi SMADA Proling.

Lebih dari lima ribu orang ikut dalam iringan kirab tersebut. Sementara siswa dari sekolah yang dilalui kirab sudah bersiap di depan sekolah sambil membawa bendera merah putih berukuran kecil.

Rute kirab dari kantor wali kota melewati Jl Panglima Sudirman - Jl Lumajang - Jl Sunan Ampel - Jl Slamet Riyadi - Jl Kapuas - Jl Brantas - Jl Sukarno Hatta - Jl Panglima Sudirman dan finish kembali di kantor wali kota. Jarak yang ditempuh sekitar satu jam. Tepat pukul 16.00 rombongan sudah kembali ke start.
Selamat and Congratulation..!

Minggu, 23 Mei 2010

SELAMAT BERJUANG "POLCADOTZ" BAND SMADA PROBOLINGGO

Satu lagi prestasi diukir oleh SMA Negeri 2 Probolinggo untuk bersaing ditingkat Nasional. Hari Minggu (23/5) grup band Polcadotz SMAN 2 Kota Probolinggo akan berangkat ke Jakarta untuk menjalani karantina selama seminggu. Dan pada 30 Mei nanti, grup band SMADA akan berlaga di grandfinal lomba jingle yang digelar sebuah produk mi instant.

Grandfinal itu bakal digeber di Bandung. Ada delapan group yang akan bersaing di tingkat nasional. Dan salah satunya adalah Polcadotz dari SMAN 2 Probolinggo.

Polcadotz terdiri atas M. Randika (vocal), Rizqi Agung (keyboard), Prasetyo Adi N (gintar), Rakhmad Januardo (gitar), Pratama Firza (bass) dan Jeffri M Jaelani (drum). Pagi kemarin ada acara seremoni pelepasan grup ini oleh Kepala Dispendik Maksum Subani. "Ini suatu kebanggaan karena SMAN 2 mampu menembus tingkat nasional. Kalau tingkat provinsi sudah biasa, apalagi tingkat kota," ujaKepala Dinas dalam sambutannya.

Beliau berharap, usaha dari para siswa SMAN 2 itu dapat membuahkan hasil yang memuaskan. Sehingga akan mengharumkan nama sekolah dan daerahnya. "Semoga bisa bersaing dan meraih prestasi,"

Perjalanan Polcadotz sampai ke tingkat nasional tak bisa dibilang mudah. Mereka harus bersaing dengan grup band sekolah se-Indonesia. SMAN 2 sendiri mengirim 4 grup band. Tapi, yang berhasil melaju sampai ke grandfinal hanya Polcadotz.

Ibu Wahyu Wulandari, pembina Polcadotz, menerangkan bahwa di grandfinal ada dua grup dari Jatim. Yakni Polcadotz dan satu lagi dari Tulungagung. Sedangkan enam grup lainnya berasal dari Bandung dan Ciawi (Jawa Barat), Magelang dan Semarang (Jawa Tengah), lalu dari Samarinda dan Makassar.
Selamat berjuang kami semua guru dan karyawan SMADA akan memberi suport menyusul kebandung nanti tanggal 28 Mei bersama 45 siswa lain sebagai suporter.....
(sumber Jawa pos)

Kamis, 22 April 2010

HARI BUMI : "MENJAGA BUMI TETAP FRESH"


Oleh M. Sigit Cahyono

ADA yang istimewa pada peringatan hari bumi tahun ini. Ribuan meteor Lyrids diperkirakan bakal jatuh bertubi-tubi menghujani atmosfer bumi pada 22 April 2010. Tetapi, yang menjadi pikiran adalah bukan ketakutan kelak bumi akan hancur terkena berondongan meteor, tetapi justru ketakutan jika tidak dapat melihat fenomena indah dan dahsyat itu.

Mengapa? Menurut astronom Griffith Observatory di Los Angeles, Anthony Cook, lokasi terbaik untuk melihat dan menikmati fenomena hujan meteor adalah sebuah tempat yang jauh dari daerah yang dipenuhi polusi. Yang patut kita renungkan sekarang, masih adakah tempat itu, sebuah tempat di bumi ini yang belum dipenuhi polusi?

Bumi Sudah Renta

Memang sangat hiperbolis jika kita menganggap tidak ada tempat di bumi yang belum dipenuhi polusi. Tetapi, kita tidak akan bisa memungkiri bahwa bumi ini sudah sangat renta, seakan-akan tidak ada satu wilayah pun di permukaannya yang bisa dikatakan fresh, tanpa ada tanda-tanda kerusakan.

Fenomena kerusakan yang terjadi di muka bumi begitu nyata dan membelalakkan mata, bahkan sampai tingkat dunia. Fenomena pemanasan global, seperti pencairan es di kutub, longsor, banjir, badai tropis, pencemaran air dan udara, seakan-akan menjadi menu yang kita santap sehari-hari tanpa tahu kapan berakhirnya.

Namun, kita tidak pernah sadar bahwa semua malapetaka itu berawal dari kita, manusia yang seharusnya menjadi khalifah di muka bumi. Praktik pengelolaan hutan yang merusak akan menjadikan bumi rentan terhadap bencana banjir, longsor, dan kekeringan. Di sisi lain, maraknya pertambangan liar telah menjadi sumber kerusakan air dan tanah, dan menjadi ancaman terhadap kehidupan seluruh penghuni alam ini. Belum lagi polusi udara yang ditimbulkan oleh asap-asap knalpot dan cerobong-cerobong pabrik, menjadikan udara ini tidak bersih lagi. Semua ini akan berdampak negatif terhadap kelangsungan alam ini.

Adanya bermacam fenomena ini menandakan bahwa bumi ini sudah bukan tempat yang layak untuk dihuni lagi. Kalau ada pilihan untuk mengungsi ke sebuah planet yang benar-benar alami tanpa ada polusi sama sekali, pasti kita pilih. Tetapi, pilihan itu tampaknya tidak akan terwujud. Paling tidak, sampai muncul sebuah keajaiban dengan ditemukannya tempat impian itu.

Berpikir Realistis

Sebenarnya, daripada bermimpi-mimpi berwisata ke planet impian itu, lebih baik kembali ke alam nyata. Ya, lebih baik berpikir apa yang sebaiknya dilakukan agar minimal bisa mencegah kehancuran bumi. Syukur-syukur, bisa mengembalikan bumi ini ke masa beberapa tahun silam, sebuah masa tanpa polusi.

Cukup berat memang usaha menuju ke sana. Namun, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Sebuah batu yang sangat keras pun dapat berlubang jika ditetesi air terus-menerus. Begitu juga nasib bumi. Kalau semua penghuninya bahu-membahu mencoba menjaga kelestarian bumi ini, suatu saat bumi ini akan kembali segar seperti ratusan tahun yang lalu.

Saatnya berefleksi

Hari ini, tepatnya 22 April 2010, diperingati sebagai hari bumi, sebuah hari untuk merefleksikan kembali arti bumi ini. Sebenarnya bukan tanggal itu yang diistimewakan, tetapi bagaimana upaya kita "mengistimewakan" bumi setiap hari. Pasti banyak yang berpikir, peringatan ini akan menjadi seremonial belaka. Tetapi, lebih dari itu, momen ini sangat diperlukan untuk menyadarkan manusia agar lebih arif terhadap bumi tercinta ini.

Tidak bisa dimungkiri, memelihara kelestarian bumi sama artinya dengan memelihara jiwa kita sendiri. Dan, memberikan peluang bagi keasrian bumi, berarti juga memberikan peluang bagi diri kita sendiri untuk menyatu dengan alam ini.

Seharusnya kita sadar, selama ini kita hanya sedikit memberi dan banyak menerima dari bumi ini. Tidak jarang, kita membumihanguskan segala sesuatu yang ada di permukaannya. Kita lebih senang membiarkan bumi merana dan menderita dengan perbuatan kita sehari-hari, daripada memikirkan masa depan bumi ini.

Oleh karena itu, saatnya kita berbenah diri. Mari kita rawat bumi ini agar bisa kembali segar lagi. Setiap waktu kita bersama bumi, setiap detik pula kita membuat bumi lebih fresh dalam kebersamaan dengan kita. Tuhan hanya menganugerahkan satu planet bumi bagi umat manusia. Umur bumi sangat terbatas, sayang kalau manusia membuatnya lebih singkat lagi.

Mari kita mulai dari satu hal yang paling kecil. Misalnya menanam sebatang pohon. Ya, sebatang pohon saja! Bayangkan, jika satu orang menanam satu pohon, berapa miliar pohon yang akan tumbuh jika semua ikut berpartisipasi. Adanya pepohonan akan mempertahankan keberadaan oksigen di sekitar lingkungan manusia. Bahkan, satu pohon besar dengan daunnya yang lebat mampu menjaga kesegaran udara satu kilometer di sekitar pohon itu. Kekuatannya sama dengan satu unit mesin pendingin untuk menyejukkan udara satu kamar besar. Sungguh berartinya pohon bagi kehidupan umat manusia. Jangan sampai kita malah meghancurkannya.

Kini, sudah saatnya kita tersadar untuk tidak merusak segala hal yang ada di bumi. Akankah kita membiarkan anak cucu kita nanti meratap menangis melihat bumi yang merana? Tentu tidak. Oleh karena itu, sekarang saatnya kita sadar akan arti penting bumi ini. Ya, mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai sekarang juga.

Jika ini bisa kita wujudkan, bukan tidak mungkin, impian untuk menikmati keindahan fenomena hujan meteor akan bisa dialami oleh seluruh penghuni bumi ini. Semoga semua ini bukan hanya impian belaka! (Sumber: Jawa Pos)

Jumat, 16 April 2010

BENTROK DIMAKAM MBAH PRIOK "Terulangnya" TRAGEDI PRIOK 1984

Bentrokan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan masyarakat di makam Mbah Priok kemarin mengingatkan kita pada peristiwa berdarah 26 tahun silam, tepatnya Tragedi Priok 1984. Dua peristiwa yang sama-sama menelan korban jiwa itu terjadi di kawasan yang sama: Tanjung Priok, Jakarta Utara, kawasan yang berkarakter keras dengan masyarakat yang sangat agamais.

Isu yang menjadi persoalan dua peristiwa itu memang berbeda. Namun, banyak hal yang membuat tragedi itu mempunyai kemiripan. Paling tidak, darah sama-sama membasahi tanah Priok. Itu berarti sama-sama menunjukkan adanya represi aparat keamanan yang membuat situasi menjadi tidak terkendali.

Dalam tragedi 1984, bentrokan muncul karena warga menolak asas tunggal Pancasila. Yang terkini, masyarakat marah karena menolak mentah-mentah keinginan Pemda DKI yang akan menggusur kompleks makam tokoh yang menjadi panutan warga setempat: makam Mbah Priok. Tokoh ini menjadi penting karena menyebarkan Islam di kawasan tersebut pada abad 18.

Menolak asas tunggal Pancasila dan menolak penggusuran makam Mbah Priok adalah dua hal yang berbeda. Namun, keduanya mempunyai persamaan, yakni warga merasa tersinggung karena simbolnya terganggu. Tetapi, mengapa kedua peristiwa itu berakhir dengan anarkistis? Apakah itu menunjukkan aparat kita tidak bisa membaca kondisi psikologis massa? Apakah aparat Satpol PP tidak memahami karakter keras dan militan masyarakat setempat?

Korban sudah berjatuhan. Pada Peristiwa Priok 1984, aparat keamanan mengatakan 18 tewas, namun info lain mencapai ratusan jiwa. Saat itu pemerintah Soeharto yang sangat militeristis mengesahkan pendekatan progresif. Yang patut kita sesali, mengapa di era reformasi dan supremasi sipil ini tindakan represif semacam itu muncul lagi?

Peristiwa bentrokan di makam Mbah Priok, yang setidaknya telah memakam dua korban tewas serta puluhan luka berat, menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Terutama bagi para aparat pemerintahan. Salah satu pelajaran penting itu adalah kurangnya komunikasi aparat dengan masyarakat. Di satu sisi, pemerintah (DKI Jakarta) tidak bisa secara lengkap memberikan informasi kepada masyarakat. Buktinya, aparat mengatakan tidak akan menggusur makam Mbah Priok. Pemda DKI justru akan memugar area makam itu. Mengapa di telinga masyarakat terdengar akan terjadi penggusuran makam. Itu berarti tidak ada komunikasi yang baik.

Hal lain lagi, mengapa Pemda DKI lebih mengedepankan pendekatan represif itu dengan menurunkan pasukan Satpol PP yang begitu besar. Padahal, kondisi psikologis masyarakat setempat sedang tersulut. Itu menunjukkan bahwa penguasa sangat yakin bahwa metode kekerasan sangat ampuh untuk menyelesaikan masalah. Jangan heran kemudian korban berjatuhan. Ini tentu sangat kita sesalkan.

Peristiwa seperti di makam Mbah Priok itu sebenarnya juga banyak terjadi di daerah lain. Sejumlah peristiwa penggusuran yang berakhir dengan ricuh serta memakan korban jiwa juga terjadi karena pendekatan represif itu. Sering penguasa mengambil keputusan untuk menggunakan kekuatan fisik, padahal masih ada ruang dialog.

Bagi aparat atau penguasa di mana saja, jadikanlah peristiwa kerusuhan di makam Mbah Priok itu sebagai pelajaran yang sangat berharga. Dahulukan komunikasi dan sosialisasi kepada rakyat dalam setiap proyek pembangunan. Pastikan bahwa rakyat mengetahui secara utuh apa yang diinginkan pemerintah. Pemerintah juga harus mendengar dan mengakomodasi keinginan rakyatnya.

Tentu, kita tidak menginginkan peristiwa di makam Mbah Priok itu terulang. Apalagi, peristiwa Priok 1984 yang sangat represif dengan menembak masyarakat secara membabi buta. Marilah kita mementingkan dialog dan komunikasi yang intensif. Bukan senjata yang membuat darah mengalir. (Sumber jawa Pos,15-4-2010)

Windy, siswa SMA Negeri 2 berikrar masuk agama Islam

PROBOLINGGO - Siswa kelas XI SMAN 2 Kota Probolinggo Windy Prasetyo, 18, mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Ia memutuskan masuk Islam. Kemarin (16/4), Windy berikrar masuk Islam dengan membaca dua kalimat syahadat di musala sekolahnya seusai salat Jumat.

Disaksikan ratusan siswa, guru, kepala sekolah dan keluarganya, Windy diislamkan oleh petugas KUA Kanigaran bernama Azhar. Sekira pukul 13.30 prosesi berlangsung. Hanya memakan waktu 15 menit. Usai mengucap dua kalimat syahadat, Windy menandatangani surat dan memotong sedikit rambutnya.

Dengan mengenakan baju koko dan berkopyah, Windy siang itu terlihat begitu berbinar-binar. Demikian pula ayahnya, Surahman, yang duduk tepat di sisi kiri putranya.

Yang terjadi di musala SMAN 2 siang itu seperti ulangan peristiwa yang terjadi pada 2006. Bedanya, saat itu yang berikrar masuk Islam adalah murid SMAN 2 Kristin Lidiawati. Dan Kristin Lidiawati adalah kakak kandung Windy.

Kepala Sekolah SMAN 2 Safi'udin menjelaskan, keinginan Windy masuk Islam sebelumnya disampaikan kepada dirinya dan gurunya. Karena itu pihak sekolah bersedia memfasilitasi niat baik salah satu muridnya tersebut. Dan prosesinya dilaksanakan kemarin, bertepatan di hari Jumat dan ada kegitan remaja masjid (remas).

Ceritanya, dua minggu lalu saat berlangsung mata pelajaran agama Islam di kelasnya, Windy diminta keluar kelas. Itu sudah jadi hal biasa. Siswa nonmuslim bakal keluar saat pelajaran agama Islam berlangsung.

"Windy ini disuruh keluar, tidak mau. Kebetulan waktu itu kami sedang mempelajari tentang kitab Allah. Sehari kemudian, Windy datang kepada saya dan kepala sekolah (menyatakan keinginannya masuk Islam). Jadi, tidak ada penekanan dalam hal ini," kata Anshori, guru agama.

Ternyata Windy sudah satu semester terakhir selalu mengikuti pelajaran agama Islam. Saban ada pelajaran agama Islam, dia tidak mau keluar kelas. "Penafsiran kami, yang bersangkutan ingin mengetahui dan memahami agama Islam. Sementara, setiap pelajaran agama Kristen di hari Jumat, juga tidak pernah ikut," tambah Kepala Sekolah Safi'udin.

Kepada Radar Bromo, Windy yang anak kedua dari dua bersaudara itu mengatakan sudah lama ingin menjadi Muslim. "Tapi masih belum punya keberanian, masih ragu-ragu. Saya sudah tidak pernah ke gereja selama satu tahun. Sekarang saya yakin dari hati menjadi Muslim," ujar pemuda yang mengaku belum punya kekasih itu.

Windy mengaku belum bisa salat. Tetapi dia yakin ada ayah dan gurunya yang bisa membimbingnya mempelajari Islam.

Surahman, ayah Windy, berbunga-bunga dengan keputusan putranya. "Alhamdulillah. Ya namanya anak, selalu ingin ikut orang tua untuk memilih yang terbaik. Waktu anak saya bilang mau masuk Islam, saya begitu bersyukur," ucap Surahman yang seorang guru SD di Blado Wetan, Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo.

Surahman bercerita, pernikahannya dengan wanita bernama Sumiyati, dulu dicatatkan di Catatan Sipil (Capil). Mereka berbeda keyakinan. Surahman seorang Muslim, Sumiyati seorang Nasrani.

Sejak lahir, Lidia dan Windy ikut keyakinan ibunya. Namun, saat mulai menginjak remaja, keduanya beralih ikut keyakinan ayahnya, menjadi Muslim. Tapi, Surahman menegaskan tak pernah memaksa agar anak-anaknya masuk Islam. Keputusan mereka masuk Islam murni berasal dari hati mereka yang paling dalam.

Surahman masih ingat saat Ramadan tahun lalu. Windy juga ikut menemaninya dan sang kakak berbuka puasa dan makan sahur. Kini, Surahman sungguh bersyukur. "Enak, sekarang kalau puasa bisa sahur bareng dan salat Jumat bersama-sama. Kalau dulu kan masih sendirian," katanya dengan raut muka menunjukkan kebahagiaan.

Selanjutnya, baik kepala sekolah dan orang tua berharap, dengan iman barunya Windy bisa lebih baik dari sebelumnya. Baik di dunia dan akhirat. "Sekarang hatinya sudah tidak gelisah lagi. Karena yang dicari sudah ditemukan," ucap Safi'udin diamini ayah Windy.
( Sumber radar Bromo 17/4.2010)

Kamis, 11 Maret 2010

PERGERAKAN GUNUNG

Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

(sumber : Keajaiban Alquran)

Sabtu, 06 Maret 2010

PENILAIAN ADIWIYATA MANDIRI

Berhasil mempertahankan penghargaan Adiwiyata tingkat nasional empat tahun berturut-turut, tahun ini SMA Negeri 2 Kota Probolinggo bakal menuju Adiwiyata Mandiri. Jika diibaratkan penghargaan Adipura (kota dan kabupaten), Adiwiyata Mandiri ini sama halnya dengan Adipura Kencana.

Kemarin (6/3) pagi, tim penilai datang ke SMAN 2 melakukan evaluasi penilaian kepada sekolah Adiwiyata tersebut. SMAN 2 merupakan satu-satunya sekolah di kota ini yang maju ke Adiwiyata Mandiri. Sejumlah sekolah Adiwiyata lainnya masih belum karena belum mendapat Adiwiyata selama empat tahun berturut-turut.

Dua orang tim penilai adalah Dini Margono dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Rully Prayoga dari Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL) Jakarta. "Penilaiannya tidak jauh berbeda dengan penilaian Adiwiyata, ya meliputi perkembangan kebijakan sekolah serta implementasinya Adiwiyata selama ini di SMAN 2," kata Koordinator Adiwiyata Kota Probolinggo Fitriawati.

Tim juga menilai bagaimana cara sekolah mempertahankan Adiwiyata dengan mempunyai program sekolah binaan. Selama ini SMAN 2 sudah punya banyak sekolah binaan Adiwiyata di tingkat kota dan SMPN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

Fitriawati melihat sejauh ini perkembangan Adiwiyata di sekolah itu sangat baik dan siap menuju Adiwiyata Mandiri. "Mempertahankan Adiwiyata memang tidak mudah harus disertai komitmen di internal sekolah itu sendiri. Di SMAN 2 semua sistem Adiwiyata masih terus berjalan," jelasnya saat ditemui di SMAN 2, pagi kemarin.

Koordinator Tim Adiwiyata Jatim dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jatim Wiwik Esti menginformasikan di Jatim ada 9 sekolah menuju Adiwiyata Mandiri. Kota Malang ada tiga sekolah SD Tanjung Sekar, SMPN 5 dan SMAN 5. Kota Probolinggo SMAN 2, Surabaya SDK St Theresia, Kabupaten Mojokerto ada dua SDN Sumbersono dan SMAN Dlangu, Kabupaten Gresik SMAN Gresik dan SMPN 1 Sukodono Lumajang.

"Total se Indonesia ada 30 calon sekolah Adiwiyata Mandiri, 9 diantaranya berasal dari sekolah di Jawa Timur," ujar Wiwik kepada Radar Bromo. Menurutnya, tim Adiwiyata Jatim selama ini bersifat pembinaan dan fasilitas untuk pengembangan sekolah Adiwiyata.

Adiwiyata Mandiri merupakan thropy emas untuk sekolah Adiwiyata Mandiri dari presiden bagi sekolah yang tiga tahun berturut-turut telah menunjukkan perkembangan kinerja empat indikator Adiwiyata secara konsisten. Indikator yang dimaksud adalah pengembangan kebijakan sekolah, pengembangan lingkungan hidup, kegiatan partisipatif dan pengembangan kegiatan sarana dan prasarana.

"Saya rasa, setelah kami melihat sangat bagus. Namanya juga Adiwiyata Mandiri jadi semakin lama harus semakin dewasa. Meskipun ada perubahan kepala sekolah tapi semua komitmen masih tetap berjalan dan tidak ada pengaruhnya sama sekali. Ke depannya kami berharap bahwa makna Adiwiyata bukanlah sebuah kompetisi tetapi sudah menjadi budaya. Reward tetap harus diberikan," tuturnya. Sumber : Jawa Pos , tanggal 7 Maret 2010